Mayoritas orang di zaman sekarang ini pasti memiliki telepon seluler atau ponsel. Ponsel bisa digunakan karena dukungan provider seluler. Yang sekarang ini banyak beredar ialah promosi yang bukan hanya dari provider tersebut kepada pemilik nomor ponsel, namun juga promosi dari perusahaan lain (berupa produk makanan, minuman dan lain sebagainya) yang masuk melalui sms.
Promosi itu masuk ke ponsel pemilik nomor provider yang secara lokasi, jenis kelamin dan usia nampaknya sesuai dengan target pasar perusahaan tersebut. Langkah promosi yang tepat segmentasi menurut saya.
Aku masih bingung, bagaimana perusahaan penjual produk tertentu bisa mengetahui nomor telepon konsumen yang lokasinya memang dekat dengan pusat atau cabang mereka? Apakah ini bentuk kerjasama antar provider dengan perusahaan lain? Bentuk kerjasama yang seperti apa kira-kira, yang bisa mengkoneksikan nama atau alamat pemilik nomor telepon dengan sebuah promosi (bukan dari provider tersebut). Padahal sebelumnya, pemilik nomor telepon merasa tidak pernah memberikan nomor teleponnya kepada perusahaan penjual produk tersebut. Bukankah data pemilik nomor telepon seharusnya menjadi rahasia? Mohon berikan penjelasan bagi yang paham akan pertanyaanku tersebut.
Seperti kisah yang ku tuliskan ini :
Promosi itu masuk ke ponsel pemilik nomor provider yang secara lokasi, jenis kelamin dan usia nampaknya sesuai dengan target pasar perusahaan tersebut. Langkah promosi yang tepat segmentasi menurut saya.
Aku masih bingung, bagaimana perusahaan penjual produk tertentu bisa mengetahui nomor telepon konsumen yang lokasinya memang dekat dengan pusat atau cabang mereka? Apakah ini bentuk kerjasama antar provider dengan perusahaan lain? Bentuk kerjasama yang seperti apa kira-kira, yang bisa mengkoneksikan nama atau alamat pemilik nomor telepon dengan sebuah promosi (bukan dari provider tersebut). Padahal sebelumnya, pemilik nomor telepon merasa tidak pernah memberikan nomor teleponnya kepada perusahaan penjual produk tersebut. Bukankah data pemilik nomor telepon seharusnya menjadi rahasia? Mohon berikan penjelasan bagi yang paham akan pertanyaanku tersebut.
Seperti kisah yang ku tuliskan ini :
Sekitar sebulan yang lalu, Mamaku mendapat sms promosi yang berisi tentang kesempatan membeli donat dengan hemat di salah satu produsen donat terkenal Indonesia. Beliau baru memberi tahu ketika aku sampai di rumah malam hari, padahal sms itu telah diterima sekitar pukul 18.00 WIB. Setelah ku lihat bagaimana isi smsnya, ternyata ada penawaran untuk membeli 6 donat gratis 6 donat. Berarti beli setengah lusin jadi mendapat 1 lusin donat, sangat menggiurkan namun ternyata hanya berlaku untuk “HARI INI” saja seperti yang tertulis di kalimat akhir sms promo tersebut. Tanpa pikir panjang, aku mengajak beliau kesana. Waktu itu kira-kira pukul 21.00 WIB. Kami yakin kalau restoran penyaji donat tersebut belum tutup. Lokasi yang dimaksud dalam sms memang terhitung dekat dengan rumahku.
Sesampainya disana,
alhamdulillah belum tutup tetapi tetap saja zonk. Sudah tiada lagi donat yang
terpajang. Aku menanyakan kebenaran perihal sms yang ada di ponsel Mamaku
kepada kasir. Mas Kasir tersebut bilang bahwa sms tersebut memang benar adanya,
tetapi maaf donatnya sudah habis untuk hari ini. Huft, bayangan makan donat
full choco kegemaranku buyar sudah. Selanjutnya si Mas Kasir menambahkan lagi, “
tunggu saja Mbak sms berikutnya, promosi ini masih berlangsung hingga beberapa
hari kedepan”.
Singkatnya, ditunggu
berhari-hari sms tersebut tidak kunjung muncul di ponsel Mamaku.
Nah, beberapa waktu
lalu, di ponsel Mamaku kembali kedatangan sms yang sama tentang promosi membeli
6 donat gratis 6. Kalau tidak salah, sms masuk sekitar pukul 18.00 WIB juga,
bedanya hanya nama cabang yang menjadi lokasi pembelian donat untuk promo tersebut.
Lokasinya masih tetap dekat rumahku. Alhamdulillahnya, aku langsung mengetahui
sms tersebut beberapa menit setelah sms diterima. Tidak mau gagal seperti waktu
itu, sehabis Magrib aku menuju resto donat tersebut.
Sesampainya di sana,
sudah terbentuk antrian agak kurang teratur tetapi masih belum terlalu
mengular. Kasir-kasir sedang repot melayani pembeli sambil memegang handphone
dan memperhatikan mereka. Awalnya aku bingung apa kondisi seperti ini disebabkan
oleh semua penukar promo membeli 6 donat gratis 6. Ternyata benar, bahkan
pembeli swalayan mengambil donat yang diinginkan. Pelayanan swalayan yang
dilakukan pembeli menyebabkan banyak ketidakteraturan seperti donat-donat yang
berantakan, bingung memposisikan diri di depan rak donat karena
terhimpit-himpit oleh pembeli lain, agak berebutan mendapatkan donat, khususnya
untuk donat gula putih membingungkan juga apa isi dalam donat tersebut karena kesulitan
bertanya pada pelayan lalu beberapa nampan dan alat pengambil donat yang kurang
rapi."
Ternyata tidak semua
jenis donat yang seperti biasanya (dijual di luar promo) itu yang bisa
diperoleh dengan promo ini. Hanya donat-donat seperti pada gambar di bawah
inilah yang bisa dibeli :
(Masih ada jenis peanut dan frosted tetapi tidak aku beli) |
Setelah selesai
mengambil 12 donat, kita mengantri untuk membayar di kasir. Prosesnya, kita
diminta untuk menulis di form data diri, seperti nama dan nomor telepon. Kemudian
kasir memeriksa sms promo yang ada di ponsel kita. Entah diapakan, tahunya sms
tersebut sudah hilang dan tinggal konfirmasi keberhasilan saja. Setelah itu
dibungkus dan pembeli membayar biaya sebesar Rp. 55.000-, an.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar