My Dreams

  • Defender, Planned, Orderly, Organized, Practical, Controled, Decisive, Respect, Procedures, Details, Disciplined, Conscientious, Super Dependable, Warm, Generous, Peace, Quiet, Sensitivity, Privacy, Few Interruptions, Protected, People-oriented, Serves Others, Enjoys Harmonious, Loyalty, and Devotion.

Jumat, 18 Januari 2013

Mendidik Tunas Bangsa Terbaik

Dedikasi terbesar perempuan Indonesia untuk kemajuan bangsa adalah dengan melahirkan tunas bangsa di negeri ini. Secara kodrati wanita memiliki kemampuan untuk melahirkan dan kemudian menyandang gelar menjadi seorang ibu. Mereka berkewajiban untuk membesarkan serta mendidik anak-anak mereka. Berkat asuhan dan didikan dari seorang ibu munculah generasi muda yang diharapkan dapat mewujudkan cita-cita bangsa. Namun bagaimana caranya agar dapat membentuk tunas bangsa menjadi pemuda yang terbaik? Peran seorang ibulah yang menjadi jawabannya. Perempuan dengan tangan kirinya mengayun buaian, dengan tangan kanannya mengguncang dunia. Artinya peran perempuan dalam rumah tangga dan pendidikan itu tidak sekedar melahirkan atau membesarkan anak-anak. Tetapi anak-anak dalam buaian tangannya akan bisa dipersiapkan untuk menjadi manusia yang memiliki kekuatan dalam menata kehidupan di dunia ini. Kasih sayang yang tulus dan melimpah ruah hanyalah datang dari seorang ibu. Didikan terbaik juga tentulah dari seorang ibu.

Terdidik untuk Mendidik
Pendidikan dipercaya dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan manusia. Pendidikan dapat meningkatkan taraf hidup manusia seperti menjadikan orang hidup lebih sehat, mendapatkan pekerjaan yang layak, mendapatkan pemasukan yang cukup, serta meningkatkan kemajuan bangsa. Ibu memegang peran utama dalam pendidikan anak, sedangkan ayah berfungsi untuk menafkahi dan mengayomi anak-anaknya. Berbagai pendapat mengungkapkan bahwa ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya. Bahkan konon semasa di dalam kandungan ibu sudah memberikan pendidikan untuk bayinya. Namun pertanyaan yang muncul adalah, sudah cukup terdidikkah seorang ibu sehingga kemudian ia bisa mentransfer  ilmu lewat didikannya?

Kita sering mendengar bahwa pendidikan adalah tanggung jawab dari orang-orang terdidik. Maka dari itu kita dapat mengamati apakah perempuan Indonesia khususnya Ibu sudah menjadi orang yang terdidik. Bagaimana perkembangan aspek pendidikan pada perempuan saat ini?

Persentase Penduduk Berumur 15 tahun Ke Atas menurut Daerah Tempat Tinggal, Jenis Kelamin, dan Jenjang Pendidikan tertinggi Yang Ditamatkan periode tahun 2009-2010

Dari data di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa jumlah perempuan yang telah menempuh jenjang pendidikan masih relatif lebih sedikit dibandingkan dengan laki-laki. Apa lagi terlihat jelas ketimpangan antara perempuan yang tinggal di pedesaan dan perkotaan. Hal ini menunjukan bahwa pendidikan untuk perempuan belum merata. Mengacu pada data BPS tersebut, terungkap fakta bahwa banyak kasus anak perempuan yang terpaksa tidak bersekolah untuk mengurangi biaya pendidikan yang ditanggung keluarganya dan terpaksa masuk ke angkatan kerja mencari nafkah bagi keluarganya. Padahal pendidikan bukanlah sebuah pembatasan terhadap sebuah golongan ataupun jenis kelamin. Pendidikan adalah hak bagi setiap rakyat Indonesia. Baik pria maupun wanita adalah dua individu yang memiliki hak sama untuk memperoleh pendidikan. Pendidikan menjadi sebuah bekal dan hal substansial bagi umat manusia untuk mengetahui, mengerti, dan memahami sesuatu yang tentunya akan bermanfaat bagi kehidupan serta keberlangsungan hidupnya.

Bila kondisinya seperti ini, apakah perempuan khususnya Ibu dapat memberikan pendidikan untuk anak-anaknya? Padahal , jumlah perempuan Indonesia mencapai 118.048.783 (49%) orang dari 237.556.363 orang penduduk Indonesia (sensus pendudukan 2010), Jumlah tersebut merupakan jumlah yang potensial untuk pembangunan nasional demi kemajuan bangsa. Pemerintah telah menerbitkan  Inpres No. 9/2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional, sebagai acuan memaksimalkan potensi perempuan dalam pembangunan. Dalam keluarga, perempuan merupakan tiang utama. Perempuan akan melahirkan dan mendidik generasi penerus yang terbaik. Kualitas generasi penerus bangsa ditentukan oleh kualitas perempuan sehingga mau tidak mau perempuan harus meningkatkan kualitas pribadi masing-masing. 

Jangan mengharapkan terbentuknya keluarga yang berkualitas tanpa melakukan upaya peningkatan kualitas perempuan dari berbagai aspek khususnya pendidikan. Kualitas pendidikan perempuan juga merupakan aspek yang sangat penting bagi kemajuan bangsa. Kaum perempuan harus berusaha meraih jenjang pendidikan setinggi mungkin.

Peningkatan kualitas pendidikan bagi perempuan pasti akan memberikan kontribusi positif terhadap percepatan kemajuan bangsa. Perempuan mempunyai peran besar dalam menyiapkan generasi-generasi bangsa yang cerdas, unggul, bermoral, beriman dan bertakwa serta berakhlak. Semua komponen tersebut dapat terwujud dalam sebuah paduan peran yang tidak hanya ditujukan pada seorang laki-laki, tapi juga perempuan. Pendidikan hadir untuk menjadi bekal dan kebutuhan setiap manusia dalam membangun regenerasi demi perkembangan dan kemajuan bangsa. Tanpa pendidikan, umat manusia akan hidup dalam kebodohan sepanjang masa yang akan berdampak pada kehancuran sebuah negara. Berharap seiring meningkatnya kualitas perempuan atau Ibu, maka meningkat pula kualitas generasi muda yang terbaik untuk bangsa Ini.Tulisan ini merupakan 1 dari 100 tulisan terbaik yang lolos untuk mengikuti acara "Womenpreneur Summit 2013" yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI dan HIPMI UI.


2 komentar:

  1. Mari junjung harkat dan martabat perempuan. Ajakan ini bukan hanya untuk laki-laki, malah buat perempuan yang terutama

    BalasHapus
  2. Mari sama2 tularkan semangat untuk belajar kepada wanita di sekitar kita^^

    BalasHapus