My Dreams

  • Defender, Planned, Orderly, Organized, Practical, Controled, Decisive, Respect, Procedures, Details, Disciplined, Conscientious, Super Dependable, Warm, Generous, Peace, Quiet, Sensitivity, Privacy, Few Interruptions, Protected, People-oriented, Serves Others, Enjoys Harmonious, Loyalty, and Devotion.

Sabtu, 09 Maret 2013

Belajar Matematika dengan Komik

Bagi sebagian anak, pelajaran matematika merupakan pelajaran yang membosankan dan menegangkan. Betapa tidak rangkaian mata pelajaran yang didominasi dengan angka dan rumus-rumus membutuhkan tingkat kejelian dalam berhitung. Memang ada banyak juga anak yang mahir sekali dalam salah satu mata pelajaran eksakta ini, namun coba tengok ke sekitar kita masih banyak juga anak yang menjadikan matematika sebagai momok menyeramkan.



Berdasarkan pengalaman saya mengajar di yayasan, lebih banyak murid saya yang kurang mahir dalam matematika. Metode pembelajaran ceramah dirasa kurang cocok diterapkan dalam pelajaran matematika ini. Untuk itu saya membuat sesuatu yang mungkin baru pertama kali dirasakan murid saya atau sudah pernah diterapkan oleh orang lain. Saya memilih komik sebagai media pembelajaran matematika.

Secara umum komik merupakan suatu karya seni gambar yang tidak bergerak tanpa skenario (paragraf) yang terlalu panjang dan disusun untuk membentuk suatu alur cerita tertentu. Anak-anak cenderung menyukai komik sebagai sajian hiburan dan rata-rata mengidolakan tokoh atau karakter dalam komik tersebut. Lalu bagaimana cara belajar matematika dengan komik?

Saya tidak mahir dalam menggambar namun saya memberanikan diri untuk memberikan contoh di papan tulis. Saya menginstruksikan agar mereka menuangkan apa saja yang ada dipikiran mereka. Saya menginginkan mereka menuangkan kreativitasnya sesuai imajinasi mereka. Tidak peduli bagaimana gambar yang dibuat (bagus atau jelek) melainkan makna dari cerita komik tersebut. Peraturan yang saya terapkan adalah mereka membuat komik yang memiliki makna mata pelajaran matematika dalam kehidupan sehari-hari. Komik tersebut memuat satu atau lebih rumus matematika beserta penjelasan (perhitungan)nya. Mereka boleh memilih materi apa yang mereka suka dan paling mereka ingat. Namun bisa juga diterapkan dengan memilih materi tertentu. Setelah mereka selesai membuat komik, siswa diminta maju ke depan dan menjelaskan cerita serta makna komik buatan temannya.

Metode membuat komik dalam pelajaran matematika bisa menjadi alternatif pendidik untuk menjadi media pembelajaran. Selain melatih otak kiri, otak kananpun juga turut terlatih. Sikap menghargai karya orang lain juga akan terbentuk. Tentunya dengan komik matematika akan membuat pelajaran matematika menjadi lebih menyenangkan.

1 komentar: