My Dreams

  • Defender, Planned, Orderly, Organized, Practical, Controled, Decisive, Respect, Procedures, Details, Disciplined, Conscientious, Super Dependable, Warm, Generous, Peace, Quiet, Sensitivity, Privacy, Few Interruptions, Protected, People-oriented, Serves Others, Enjoys Harmonious, Loyalty, and Devotion.

Sabtu, 29 Juni 2013

Rekam Jejak di G(irls) 20 Summit 2013

Sudah tidak sabar aku ingin menceritakan pengalamanku di Rusia beberapa waktu lalu dalam acara G(irls) 20 Summit 2013. Ku putuskan untuk menuliskannya dalam dua versi. Versi pertama bersifat informal dan yang kedua bersifat lebih formal karena akan ku sebar di media-media Indonesia. Dan inilah tulisanku versi pertama.

Betapa bersyukurnya aku bisa mendapatkan nikmat seperti ini. Tak terbayangkan sebelumnya aku benar-benar bisa ke luar negeri- jauh, indah, gratis, dan gambaran lainnya yang tak bisa ku sebutkan satu-persatu. Namun aku pernah mengimpikannya.

Satu wenjangan yang selalu ku ingat dari seorang mentor ku di IHF “ Jika kamu mengimpikan sesuatu, silakan cari pintu untuk memasukinya”. Iya benar teman-teman, jika kita memiliki mimpi dan bertekat untuk mewujudkannya maka kita harus mencari jalan untuk mendapatkan dan memasuki gerbangnya. Jika kita hanya diam, apalah arti mimpi kita. Tak lupa kita harus berdoa dan pandai bersyukur serta memetik pembelajaran dari sesuatu yang pernah kita lakukan.

Sebagai mahasiswa Universitas Negeri Jakarta, aku senang sekali karena sebenarnya banyak pintu yang bisa diketuk dan dimasuki. Grup-grup facebook, akun twitter yang terintegrasi dengan informasi terkini, dan media lainnya sebetulnya sangat bermanfaat.

Jujur saja aku mendapatkan informasi mengenai acara Internasional G(irls) 20 Summit 2013 dari grup Forum Mawapres UNJ (postingan Kak Zaki Yamani). Pada saat itu aku memang sering memanfaatkan sosial media buatan civitas UNJ untuk mencari informasi apapun. Saat aku membuka websitenya, tertera persyaratan yaitu gadis berusia 18-20 tahun yang bisa mendaftar dengan mengisi formulir di google doc dan membuat video submission yang diupload di youtube. Mereka mencari satu orang delegasi, perempuan, perwakilan dari negara-negara G20 untuk mendapatkan lokakarya, seminar, berdiskusi, dan membuat rekomendasi untuk para pemimpin G20 mengenai pemberdayaan perempuan dari sisi perekonomian pada 15-19 Juni di Moskow, Rusia. Akupun menuliskan deadline aplikasinya di sticky notes serta mem-bookmark halamannya agar tidak lupa.

Aku mencoba mendaftar dengan memberikan data diri dan menjawab pertanyaan-pertanyaan essai seperti “Sebutkan riwayat organisasimu”, “Apa idemu untuk perempuan-perempuan di komunitasmu”, “Mengapa kami harus memilih kamu”, kira-kira itu beberapa pertanyaan yang ada di formulir aplikasi. Aku menjawab sebisaku, ya saat itu aku berniat coba-coba namun tetap serius menjawab setiap kolom pertanyaannya. Aku yang belum pernah merasakan kegiatan internasional bahkan belum pernah ke luar negeri sebelumnya tetap berikhtiar kepada Allah.
Sampailah pada saat pengumuman, ada email masuk yang menyampaikan selamat kepadaku. Masya Allah benarkah itu, aku masih percaya tidak percaya. Ku tanyakan kepada orang tuaku, teman-temanku, apakah ku ambil peluang ini. Sampai akhirnya hatiku mantap menjawab “Ya” dan wajahku sudah terpampang di website resmi G(irls) 20 Summit 2013. Aku berada di antara para perempuan dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, Britania Raya, RRC, India, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan, Meksiko, Perancis, Rusia, Turki, Uni Eropa (Portugal), dan Uni Afrika (Tunisia). Ya, aku mewakili Indonesia. 

Beribu ucapan selamat, semangat, dan doa dari sanak keluarga, sahabat, dan orang-orang di sekitarku. Aku bertanya kepada siapapun dan apapun mengenai bagaimana memulai perjalanan ke luar negeri dan bagaimana peran dalam kegiatan Internasional. Aku mencari bekal sebanyak-banyaknya agar semua berjalan lancar. Selain itu aku mengurus beberapa keperluan baik finansial maupun barang-barang dan berkas untuk persiapan berangkat ke sana. Terima kasih PR3 UNJ, Fakultas Ekonomi UNJ, Humas UNJ, dan POM UNJ yang turut memberikan dukungan terbaiknya untuk saya dalam acara G(irls) 20 Summit 2013 ini.

Waktunya semakin dekat, namun aku harus melewati satu tantangan dahulu yaitu UAS. Tepat malam hari setelah UAS di hari itu aku berangkat ke bandara yang hanya berjarak beberapa kilo meter dari rumahku bersama kedua orang tua. Sebelumnya aku ingin mengucapkan terima kasih untuk sahabat-sahabatku JCC yang telah memberikan apa yang aku butuhkan di sana, yaitu “Powerbank”. Selain itu untuk Marini, yang rela mengantarku dari kampus sampai rumahku yang nan jauh di malam itu dengan motornya. Maha Besar Allah yang telah memberikan orang-orang terbaik di sekelilingku, memberikan pertolongan-Nya melalui mereka. Tak lupa dukungan dan doa dari sahabat-sahabatku yang lainnya baik secara langsung maupun sms.

Sesampainya di bandara, akupun bertanggung jawab sendiri. Ini yang awalnya menjadi momok “ Apakah aku bisa pergi sendirian ke negeri orang?”. Ternyata tidak se-seram itu teman-teman, petunjuk di bandara itu cukup jelas dan petugas cukup koperatif. Kita hanya harus peka, teliti, dan berani bertanya dan mencari tahu. 8 jam perjalanan menuju Dubai ternyata bisa ku lalui dengan pelayanan Emirates yang cukup memuaskan. Walau malam itu aku tak bisa tidur karena bermain game di monitor^^.

Jam 5.30 waktu Dubai aku tiba dan segera mencari gate untuk berangkat ke Moskow. Menunggu gate A5 yang akan buka 3 jam lagi ku manfaatkan untuk solat dan berkeliling duty free di bandara internasional yang begitu indah itu namun cukup mahal untuk kantongku.hehehe

Penerbangan ke Moskow hampir sama seperti penerbangan dari Jakarta-Dubai, namun yang membedakan saat itu tak ada wajah asia dan berjilbab di pesawat. Merasa berbeda sendiri sedikit membuatku jengah namun tidak apa-apa, beberapa diantara mereka sepertinya ramah dengan sedikit tersenyum. 
 
5 jam menuju Moskow dari Dubai begitu ku nikmati karena ku bisa melihat pemandangan dari atas pesawat seperti gurun, lautan, hutan, gunung es, dan lain sebagainya. Semua bagai miniatur-miniatur kecil. Aku satu pesawat dengan delegasi dari Afrika Selatan, namanya Nonkotozo. Dia sangat baik kepadaku :)
 
Sampai di Moskow, aku dijemput oleh LO yang sangat koperatif. Dia seorang dosen di Rusia dan fasih berbahasa Inggris. Setelah naik taksi bersama Nonkotozo dan Elaine Kunda (Penasihat dan Moderator G(irls) 20 Summit) selama satu jam aku sampai di hotel dan disambut oleh Amy Hawke (Manajer untuk delegasi) serta beberapa panitia dan delegasi yang sudah tiba. Hari itu dilewati dengan makan malam bersama. Dimulailah eksplor bahasa Inggrisku ini. Aku sekamar dengan Jenni Lee, delegasi dari USA. 

Esok harinya kami telah berkumpul lengkap dan saling berkenalan satu sama lain. Kami berjalan menuju museum Kremlin, salah satu museum terbesar di dunia. Disana kami menikmati kekayaan sejarah, budaya, religi, arsitektur, dan seni Rusia. Sayangnya disana tidak diperkenankan untuk mengambil foto. Kemudian kami menuju Red Square untuk pengambilan video dan berfoto bersama. Selanjutnya peserta mendapatkan lokakarya dari Google dan Workbay.net di kantor Google Moskow mengenai pengaruh teknologi terhadap pemberdayaan perempuan. Karena perempuan dianggap harus bisa menggunakan teknologi, maka seluruh peserta G(irls) 20 Summit mendapatkan tablet. Terima kasih Google ^^

Pada sesi ini ada beberapa ungkapan yang ku suka diantaranya:





G(irls) 20 Summit 2013. Video pembukaannya membuat aku merinding, ini videonya:


Pagi hari seluruh peserta dan panitia menuju kantor pemerintahan Rusia untuk bertemu dengan Wakil Perdana Menteri Federasi Rusia, Ibu Olga Yurievna Golodets. Kami menyampaikan maksud dan tujuan dari kegiatan G(irls)20 Summit serta meminta rekomendasi-rekomendasi sesuai dengan tema yang diusung. Sama seperti hari sebelumnya, ada live streaming dari seminar di hari itu. Tema yang dibahas yaitu mengenai hilangnya kesempatan bagi wanita akibat pernikahan di usia dini. Para pembicara yang umumnya bergerak dari organisasi perempuan seperti GirlUp, GirlRising, Girls Not Brides, Kakenya’s Dream, World YWCA, Novo Foundation, dan ICRW. Saya memberikan pertanyaan kepada Ibu Nyaradzayi Gumbonzvanda, sekretaris World YWCA tentang bagaimana cara menghadapi perempuan yang memilih menikah di bawah umur atas dasar keinginannya sendiri. 
Pembahasan dan diskusi komunike (rekomendasi) untuk para pemimpin G20 dilaksanakan pada hari Rabu, 19 Juni 2013. Hari yang panjang dan melelahkan di mana para delegasi saling mengutarakan pendapatnya. Salah satu pendapat yang saya dari masing-masing tema yang saya ingat adalah mengenai dukungan terhadap wirausaha wanita dan mengedukasi keluarga yang memiliki anak perempuan. Akhirnya 14 rekomendasi tercipta dan pada hari yang sama komunike tersebut dibawa ke Kedutaan Besar Kanada untuk disampaikan kepada pemimpin-pemimpin G20 melalui Presiden Putin's Sherpa –Ksenia Yudaeva yang akan melaksanakan pertemuan di St. Petersburg September nanti. Berikut komunike yang kami susun untuk pemimpin G20 bisa dilihat disini atau disini.

Kira-kira seperti itulah pengalaman spektakulerku. Berpijak di negeri orang, bertemu orang-orang hebat, mendapatkan wawasan, menjalin relasi internasional, dan nantinya mendapatkan dukungan untuk membuat projek di tanah air Indonesia. Sarapan di hotel dengan sereal, yogurt, dan roti serta makan malam di resto yang indah dan nikmat ala Rusia juga menjadi kenangan Indah yang tak kan ku lupakan. Setiap malam kita berdiskusi untuk merumuskan kegiatan kegiatan untuk hari berikutnya dan mempersiapkan komunike. Naik metro bawah tanah, naik bus ke gedung pemerintahan, dan berjalan kaki melewati Sungai Moskwa, Manezhnaya dan Red square setiap hari serta kunjungan terakhir ke Gorky Park begitu hangat dan mengasyikkan.

Terima kasih atas persahabatan, dukungan, bantuan, canda dan tawa serta souvenir dari perempuan-perempuan hebat di penjuru negara G20 ini, Nonkotozo, Jenni, Marwa, Linda, Ellina, Helen, Maggie, Aishani, Yoomin, Violette, Sofia, Isabella, Lara, Soumaya, Morgane, Mariana, Luka, Dinara, Elly, dan Carmina. Terima kasih atas kesempatan yang berharga ini Farah Mohamed, Amy, Coralie, Lesley, and Athina. Kalian tim yang luar biasa^^
Tepat pukul 14.00 waktu Moskow, aku, Linda, Nonkotozo, dan Marwa bersama menuju bandara Domoded. Kami kembali pulang ke tanah air masing-masing dengan selamat^^ 
Miss you all...
*** 


More Videos:
Day One: Opportunity Gained - Jobs, growth & investment
  
 Day Two: Opportunity Lost -  The economics of eradicating early forced marriage 









                                                           
By:  Putri Agustina, Indonesia Delegate 2013 

6 komentar:

  1. its so nice experience :) proud of u :))

    BalasHapus
  2. baarakallahu mbak. moga jadi Inspiring woman for all

    BalasHapus
  3. Asslm kak :)
    aku mau nanya untuk persyaratan apa aja yang harus dilengkapin?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Persyaratan apa yah Dwi? Coba cek di http://www.girls20.org/

      Hapus