My Dreams

  • Defender, Planned, Orderly, Organized, Practical, Controled, Decisive, Respect, Procedures, Details, Disciplined, Conscientious, Super Dependable, Warm, Generous, Peace, Quiet, Sensitivity, Privacy, Few Interruptions, Protected, People-oriented, Serves Others, Enjoys Harmonious, Loyalty, and Devotion.

Sabtu, 10 Agustus 2013

Sosialisasi Komunitas Ekonomi ASEAN 2015 kepada Penerus Bangsa

Saya adalah seorang calon pendidik yang saat ini sedang melaksanakan PKM (Praktek Keterampilan Mengajar) di salah satu SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) di Jakarta. Saya merasa senang karena saya bisa berhadapan langsung dengan para generasi penerus bangsa dan calon sumber daya manusia yang nantinya akan memberikan kontribusi, baik untuk diri mereka sendiri maupun masyarakat dan bangsa. Kesempatan menanamkan nilai dan karakter positif merupakan peran pendidik yang membuat saya bangga terhadap profesi tersebut.

Selama seminggu, pagi itu saya memulai perkenalan dengan siswa-siswi dari kelas X s.d XII. Ketika ada guru yang tidak masuk, saya diperkenankan berinisiatif untuk masuk ke dalam kelas dan berbicara di depan sebagai guru. Selama waktu perkenalan, saya memiliki agenda untuk memprakarsai sosialisasi mengenai ASEAN Economic Community yang menurut saya sangat penting untuk diketahui oleh pelajar sejak dini. Apa lagi siswa-siswi SMK mayoritas memilih untuk memasuki dunia kerja setelah lulus nanti. Saya menggarisbawahi arus tenaga kerja bebas dan basis produksi dalam sosialisasi ini.

Ibu Guru      : Anak-anak, pernah mendengar isu mengenai ASEAN Economic Community 2015? (sambil menuliskannya di papan tulis)

Siswa-siswi    : Belum Bu (jawab anak-anak serempak)

Ibu Guru       : Oh jadi tidak ada satu pun yang mengetahui isu tersebut, padahal isu tersebut sangat berpengaruh pada kehidupan kalian nanti Nak. (saya merasa prihatin karena terus berulang - Semua siswa di tiap kelas tidak mengetahuinya)

Siswa-siswi    : Memang ASEAN Economic Community itu apa Bu?

Ibu Guru       : ASEAN Economic Community atau Komunitas Ekonomi ASEAN merupakan salah satu pilar dari Komunitas ASEAN 2015. Hal ini merupakan upaya untuk mewujudkan visi dari ASEAN 2020 yaitu meningkatkan stabilitas, kemakmuran, dan daya saing serta pembangunan ekonomi yang berkeadilan dengan mengurangi angka kemiskinan dan kesenjangan sosial. Ibu tahu, sepertinya memang tidak ada materi pelajaran mengenai hal ini di sekolah, namun Ibu rasa kalian perlu mengetahuinya. Kalian bisa mendapatkan informasi ini dari koran, televisi atau internet di Komunitas Blogger ASEAN. Ibu coba gambarkan bagan perjalanan perekonomian ASEAN ya Nak seingat Ibu. (saya pun mencoba menggambarkan di papan tulis)

Siswa-siswi   : Ibu sebenarnya kami tidak terlalu mengerti dengan bagan yang Ibu buat, bisa Ibu jelaskan?

Ibu Guru          : Baik anak-anak, Ibu mengerti jika kalian belum memahami konsep ini. Sebagai awalan Ibu ingin bertanya, kalian pasti tahu kan mengenai ekspor dan impor. Produk dari negara mana yang paling banyak di Indonesia? 

Siswa-siswi     : Cina Bu...

Ibu Guru          : Nah berarti kalian sebetulnya telah terlibat dalam isu ini, hanya saja baru berperan sebagai masyarakat dan konsumen. Bagaimana harga produk tersebut?

Seorang Siswa : Lebih murah Bu...HPnya Aris merek Cina terus Bu. Dia tidak cinta produk Indonesia  (seisi kelas tertawa)

Ibu Guru         : Sudah-sudah, betul sekali produk tersebut lebih murah biasanya karena bea masuknya diturunkan. Hal ini merupakan bentuk dari integrasi ekonomi, yaitu kebijakan yang secara diskriminatif menurunkan atau menghapuskan hambatan-hambatan perdagangan hanya di antara negara-negara yang saling sepakat. Dalam contoh kasus tersebut, ASEAN memiliki kesepakatan dengan negara Cina untuk membentuk ASEAN-China Free Trade Area. Indonesia termasuk negara ASEAN jadi juga turut serta mengikuti kebijakan tersebut.

Seorang Siswa  : Jadi dari gambar itu saya sedikit mengerti Bu, kalau saya tidak salah ingat ASEAN itu dibentuk tahun 1967 Bu. Lalu PTA itu singkatan dari Preferential Trading Area ya Bu. Saya pernah baca di buku ekonomi-bisnis kalau kebijakan itu memberikan preferensi (keringanan) terhadap jenis barang tertentu kepada negara anggotanya.

Ibu Guru          : Betul sekali, Nak. Proses integrasi ekonomi sudah berlangsung sejak 1977 dan lebih didorong sejak 1992 dengan disepakatinya perjanjian di bidang barang atau Common Effective Preferential Tariffs for ASEAN Free Trade Area (CEPT-AFTA). Penurunan tarif dimulai sejak 1992 dan pada 1 Januari 2010 seluruh tarif dalam inclusion list (daftar inklusi) dari partner dagang ASEAN (ASEAN + 6) yang terdiri dari negara Cina, Jepang, Korea Selatan, India, Australia and Selandia Baru telah mencapai tingkat tarif 0%. Pada tahun 1995, CEPT-AFTA dilengkapi dengan perjanjian di sektor jasa juga yaitu ASEAN Framework Agreement on Services (AFAS) dan sektor investasi pada ASEAN Investment Agreement (AIA) tahun 1998. Kira-kira itulah dasar dari integrasi ekonomi yang telah terjadi di ASEAN, jika dijelaskan semua secara mendetail rasanya tidak akan cukup waktu. Kalian bisa mencari referensi di mana pun. Sekarang, kita tinggal menunggu waktu sampai akhir 2015 nanti. Namun kita tidak boleh hanya menunggu, di waktu yang kurang dari 2 tahun lagi ini kita harus mempersiapkan diri untuk menuju Komunitas ASEAN 2015.

Siswa-siswi     : Bagaimana cara mempersiapkannya Bu? (tanya siswa-siswi antusias)

Ibu Guru         : Sebentar Ibu akan gambarkan rencana aksi dan target waktu hingga tahun 2015 nanti dari Komunitas Ekonomi ASEAN.


Berikut merupakan arah dan kerangka bagi ASEAN untuk melaksanakan berbagai komitmen, baik yang sudah disepakati sebelumnya maupun yang masih akan dirundingkan menuju Komunitas Ekonomi ASEAN 2015. Ibu akan jelaskan sedikit kepada kalian. Dengarkanlah penjelasan berikut: 

Pasar Tunggal dan Basis Produksi
Hal ini menyangkut arus barang, jasa, investasi, dan tenaga kerja yang bebas. Jangan kaget jika nanti banyak barang dan jasa dari negara-negara ASEAN memenuhi pasar Indonesia. Namun Indonesia tentu juga dapat meningkatkan nilai ekspornya, apa lagi jika diiringi dengan peningkatan jumlah pengusaha di Indonesia. Pasar ASEAN mewakili sekitar 25% pasar ekspor Indonesia. Tetap menjadi pasar potensial seiring berkembangnya populasi ASEAN dan khususnya kelas menengah. Pendapatan pajak yang berkurang karena penghapusan bea masuk juga akan mampu ditutupi dengan pendapatan ekspor. Jadi Ibu berharap, dari kelas ini banyak yang menjadi wirausaha untuk berkontribusi dalam perekonomian Indonesia.

Jika Indonesia mampu berkontribusi menjadi pasar tunggal dan basis produksi ASEAN, bisa dipastikan bahwa investasi di Indonesia turut meningkat. ASEAN menjadi sumber FDI (Foreign Direct Investment) yang cukup penting bagi Indonesia. Total FDI dari ASEAN ke ASEAN pada tahun 2009 mencapai US$ 83 milyar, dan US$ 19.92 milyar atau 24% dari jumlah tersebut masuk ke Indonesia.

Ibu tahu, mayoritas dari kalian ingin langsung bekerja bukan? Kalian juga jangan kaget ya jika nanti banyak ekspatriat dari negara-negara ASEAN mencari lapangan kerja di sini, sehingga saingan kalian untuk mendapatkan pekerjaan semakin bertambah. Pasti kalian juga menyadari betapa sulitnya mencari pekerjaan saat ini, jadi saran Ibu dari sekarang kalian harus mempersiapkan diri untuk menjadi angkatan kerja atau sumber daya manusia yang kompeten. Persiapan yang bisa kalian lakukan yaitu belajar dengan sungguh-sungguh, matangkan hard skill dan soft skill, segala bentuk keahlian seperti teknologi, bahasa asing, negosiasi, dan sebagainya bisa kalian dapatkan dari sekarang ini. Ingat ketika kalian lulus nanti, Indonesia sudah menjadi bagian dari Komunitas ASEAN 2015.

***Bel Tanda Kelas Sudah Berakhir Berbunyi***

Selain itu tentu saja dengan adanya Komunitas Ekonomi ASEAN membuat arus permodalan yang lebih bebas, peningkatan sektor prioritas integrasi, serta pengembangan sektor pangan, pertanian, dan kehutanan. Kita akan membahas ini di kesempatan yang lain.

Siswa-siswi     : Sebentar lagi Bu tidak apa-apa, Ibu Aminah tidak masuk Bu.

Ibu Guru          : Baik Ibu akan teruskan sedikit lagi anak-anak. 

Wilayah Ekonomi yang Kompetitif
Hal ini menyangkut kebijakan persaingan, perlindungan konsumen, Hak Kekayaan Intelektual (HKI), pembangunan infrastruktur, kerjasama energi, perpajakan, dan e-Commerce. 

Pembangunan Ekonomi yang Berkeadilan
Perencanaan pembangunan ekonomi yang berkeadilan ini fokus kepada pengembangan UKM dan inisiasi bagi integrasi ASEAN khususnya untuk CLMV (Cambodia, Laos, Myanmar and Vietnam). 

Pemenuhan Integrasi Ekonomi Global
Hal ini merupakan aksi pendekatan koheren terhadap hubungan ekonomi eksternal dan partisipasi yang semakin meningkat dalam jaringan penawaran (supply) secara global.

Jadi keempat poin tersebut dapat menjadi referensi penyusunan kebijakan pemerintah dan perencanaan bisnis bagi pengusaha. Pencapaian Komunitas Ekonomi ASEAN 2015 akan memiliki arti penting bagi Indonesia karena ASEAN merupakan tujuan ekspor, sumber impor dan sumber investasi langsung bagi Indonesia. Sebagai sebuah Masyarakat Ekonomi yang semakin mendapatkan perhatian dunia, Indonesia juga dapat memanfaatkan ASEAN sebagai platform kebijakan perdagangan luar negeri.

Ibu rasa cukup atas beberapa penjelasan yang ingin Ibu sampaikan mengenai Komunitas Ekonomi ASEAN 2015 kepada kalian. Sebetulnya ada tiga harapan Ibu dari kalian, pertama kalian menjadi pengusaha, kedua kalian menjadi angkatan kerja yang terampil dan berdedikasi tinggi, serta yang terakhir cintailah produk dalam negeri. Mungkin masih ada yang ingin bertanya?

Seorang Siswi : Bu apakah Indonesia sudah siap untuk menghadapi Komunitas Ekonomi ASEAN 2015?

Ibu Guru       : Pertanyaan bagus, Ibu rasa Indonesia harus siap dan optimis untuk berkontribusi secara maksimal. Komunitas Ekonomi ASEAN 2015 menuntut kesiapan Indonesia untuk dapat memetik manfaat secara maksimal demi kepentingan perdagangan maupun investasi. Manfaat dimaksud dapat dipetik bila Indonesia segera mempersiapkan diri secara internal dengan cara memperbaiki daya saing ekonomi, mengatasi masalah domestic connectivity (termasuk perhubungan udara dan laut), memberi perhatian khusus pada sektor padat karya atau UKM yang akan menghadapi persaingan dari CLMV, meningkatkan penguasaan teknologi, mendorong inovasi, mendorong UKM nasional menjadi UKM regional, memperkuat potensi sektor jasa, mengamankan pasar dalam negeri dari produk dan jasa sub-standar, dan memperkuat pemeriksaan pabean tanpa menimbulkan biaya tinggi.

Selain itu, Indonesia secara eksternal harus lebih aktif melakukan penetrasi pasar ASEAN, mengembangkan jaringan produksi, melakukan investasi khususnya di Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam, serta memanfaatkan pasar jasa ASEAN. Kalian juga harus turut serta di dalamnya anak-anak, Ibu yakin kalian pasti bisa.

Ada lagi yang ingin ditanyakan?

Siswa-siswi    : (Saling tengok kanan-kiri). Tidak ada Bu...

Ibu Guru         : Baiklah kalau begitu Ibu akhiri pertemuan hari ini. Semoga informasi yang Ibu berikan  bermanfaat. Ingat pesan Ibu ya anak-anak, jadilah kalian pengusaha, angkatan kerja profesional, dan cintai produk dalam negeri. ASEAN in your hand. Selamat siang...

11 komentar:

  1. wah...cara soasialisasinya bagus banget mbak! sipp

    BalasHapus
  2. Hehehe Iya Pak trima kasih. Menurut saya Bapak-Ibu guru di sekolah juga sebaiknya turut melakukan sosialisasi mengenai Komunitas ASEAN dan MDGs 2015 kepada siswa. Intinya pelajar yang notabenenya akan menjadi pemain di masa depan harus mengetahui isu ini agar bisa mempersiapkan diri sedini mungkin.

    BalasHapus
  3. Keren nie..
    dan muridnya pada pinter..
    Kendala paling berat memberikan sosialisasi pada siswa sekolah adalah mengenai bahasa penyampaian dan tingkat ketahuan siswa tentang apa yang akan di sampaikan.

    BalasHapus
  4. Alhamdulillah Mbak Hafsari. Saya setuju dengan pendapat Mbak mengenai kendala pemilihan kata/bahasa dalam menjelaskan ASEAN Economic Community (AEC) ini kepada siswa-siswi di sekolah. Apa lagi memang mereka tidak memiliki pengetahuan atau kepekaan terlebih dahulu untuk menanggapi isu ini sebelum saya bercerita, sehingga banyak istilah-istilah yang tidak mereka ketahui/pahami. Sejauh ini saya baru menyampaikan gambaran umum AEC. Kerap kali saya menyelipkan pembahasan AEC di kegiatan pembelajaran saya karena saya mengajar mata pelajaran pengelolaan usaha, sesuai harapan saya yang menginginkan mereka untuk menjadi wirausaha. Saya ingin membuat isu ini menjadi suatu antusiasme bagi mereka untuk mencari tahu lebih dalam, terlebih dengan kita memberikan pendahuluan atau gambaran bahwa mereka akan terlibat sebagai pemain di dalam AEC ini. Rata-rata mereka memberi perhatian lebih terhadap isu ketenagakerjaan ya karena mereka siswa/i SMK yang mayoritas memilih terjun ke dunia kerja.

    BalasHapus
  5. wah, mantap nih...
    murid2nya juga pada antusias...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Kak, Alhamdulillah...Semoga sedikit membantu untuk menyebarkan informasi #menujuKEA2015 :))

      Hapus
  6. Mbak putri ikut lomba esai ttg komunitas ASEAN 2013! Atau sudah malahan? he he he

    ini link-nya :
    http://infid.org/project-ham/9/198/lomba-karya-tulis-ilmiah-tentang-asean-tingkat-nasional.html#.UfBpnKyjawA

    siswanya dimotivasi to ikut jg mbak, biar tambah paham mbak ttg komunitas asean 2015.

    BalasHapus
    Balasan
    1. link resminya di sini:

      http://www.kemlu.go.id/Pages/InformationSheet.aspx?IDP=79&l=id

      link download formulirnya di:

      http://www.kemlu.go.id/Documents/Lomba%20Karya%20Tulis%20ASEAN/Form%20Pendaftaran%20LKT%20ASEAN.doc

      Hapus
    2. Halo Mas Taufik

      Terima kasih pengingatnya Mas, Saya sudah sempat dengar dan sudah menuliskan deadline di sticky note 30 Agustus ini ya,hehe tapi lagi kesaing sama tugas membuat perangkat pembelajaran nih Mas. hehe

      Sudah sounding ke siswa ada beberapa yang tertarik dan sedang proses membuat :)) salam kenal Mas Taufik

      Hapus