My Dreams

  • Defender, Planned, Orderly, Organized, Practical, Controled, Decisive, Respect, Procedures, Details, Disciplined, Conscientious, Super Dependable, Warm, Generous, Peace, Quiet, Sensitivity, Privacy, Few Interruptions, Protected, People-oriented, Serves Others, Enjoys Harmonious, Loyalty, and Devotion.

Jumat, 28 Desember 2012

Pengalaman Audisi Abang-None Jakarta

Sebagai Ibu Kota negara, DKI Jakarta merupakan kota yang cukup “complicated” untuk dibicarakan. Permasalahan seperti polusi, macet dan banjir merupakan hal klasik yang terjadi di Jakarta. Bukan tanpa alasan, coba kita amati jumlah penduduk yang padat dan dihadapkan dengan wilayah yang sempit. Pembangunan gedung dan volume kendaraan yang terus meningkat. Mungkin hal-hal yang saya sebutkan di atas saat ini masih dianggap sebagai sesuatu yang biasa saja, mengingat Jakarta memang kota metropolitan. Sentral kota yang menjadi penopang mimpi sebagian besar penduduk Indonesia dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Di balik itu, kita yang notabene-nya adalah bukan penduduk asli DKI Jakarta alias pendatang sepertinya hanya memikirkan tujuan pribadi kita saja. Kita mencari nafkah, menimba ilmu atau bahkan menyebarkan budaya kita sendiri selama kita tinggal di DKI Jakarta. Padahal penduduk asli DKI Jakarta yang disebut suku Betawi tentunya memiliki kebudayaan asli yang menjadi ciri khas kota ini. Banyak yang terlupakan oleh warga yang berdomisili disana bahwa DKI Jakarta juga mempunyai kebudayaan yang perlu dilestarikan.

Saya memang bukan berasal dari DKI Jakarta, namun sudah merasa seperti ‘orang Betawi’ karena telah lahir dan besar disana. Saya hanya menjadi pengamat dan penikmat budaya Betawi selama ini. Di daerah tempat tinggal saya ternyata masih kental kebudayaan Betawinya. Sapaan dalam keluarga seperti Engkong, Nyai, Enyak, Babe, Encang, Encing, Abang dan Empok masih akrab di telinga saya. Pertunjukan khas seperti ondel-ondel, marawis, tanjidor dan lenong pernah saya nikmati walau hanya pada event-event tertentu. Selain itu, prosesi pernikahan adat Betawi juga yang menarik. Budaya pernikahan tersebut terdiri dari lamaran, masa pertunangan, menentukan hari perkawinan, mengantar peralatan, menyerahkan uang sembah, seserahan, nikah, ngarak penganten, main nganten-ngantenan, main marah-marahan, menyerahkan uang penegor dan pesta penutup. Namun, saat ini upacara adat perkawinan Betawi jarang diselenggarakan secara lengkap. Pada umumnya hanya beberapa tahapan saja yang dilaksanakan. Tahapan yang jarang dilakukan pada saat ini adalah main nganten-ngantenan, main marah-marahan dan menyerahkan uang penegor. Tak lupa petasan, pantun, roti buaya, dodol dan nasi congcot yang begitu mengena dalam benak saya karena saya pernah melihat dan mencoba secara langsung.

Oi pembaca...
Oi...
Paragraf panjang di atas baru prolog lho...

Saya akan menceritakan mengenai sebuah pengalaman yang membuat saya mengetahui lebih jauh mengenai “The Powerfull of Jakarta”.

Teman-teman ada yang pernah mendengar tentang ABNON?

ABNON adalah singkatan dari ‘Abang None’. Kalau di wilayah Tangerang punya “Kang Nong”, di Jawa Tengah punya “Mas Mbak ”, di Jawa Timur punya “Raka Raki”, maka di DKI punye “Abang None”, sebagai salah satu wadah untuk mempersiapkan Duta Wisata yang handal mempromosikan, melestarikan dan mengapresiasikan keanekaragaman budaya daerah. Ajang ABNON ini merupakan suatu kegiatan rutin yang diselenggarakan setiap tahunnya oleh masing-masing Pemerintah Kota Administrasi DKI Jakarta, kemudian maju ke tingkat Provinsi DKI Jakarta. Kegiatan ini adalah salah satu rangkaian perayaan Hari Jadi Kota Jakarta. Pengalaman yang saya rasakan waktu itu dalam memperingati ulang tahun DKI Jakarta yang ke 485.

Pada tanggal 27 dan 28 April 2012, saya mengikuti seleksi pemilihan ABNON Jakarta Barat 2012 yang mengusung tema ”Unleash Your Potensial”. Seleksi peserta dilakukan melalui tiga tahapan, yakni komunikasi, focus group discussion dan interview oleh dewan juri yang terdiri atas tujuh orang. Setelah melalui tiga tahap seleksi, dewan juri akan memilih 15 pasang ABNON untuk maju ke babak final. Pada seleksi tahap III, dewan juri akan melakukan penilaian terhadap penampilan dan kualitas kecerdasan finalis, terutama yang berkaitan dengan pengetahuan budaya Betawi. Ke-15 pasang ABNON terpilih akan mengikuti malam final pada 25 Mei di Hotel Twin Plaza Jalan S Parman Jakarta Barat untuk menentukan siapa ABNON Jakarta Barat 2012, Wakil ABNON I, Wakil ABNON II, Harapan I-II dan ABNON Favorit.

Apa sih yang mendasari saya mengikuti pemilihan ini? Ikut-ikutan? Tidak juga karena disana saya hanya sendiri. Mau eksis? Mungkin saja terbesit hal itu. Namun yang menjadi pertimbangan utama saya ialah saya ingin mengembangkan potensi diri dan menambah wawasan kebudayaan.

Muda, Beda, dan Berbudaya

Yups, ketiga kata di atas sepertinya jargon dalam acara ini. Muda, karena kita sebagai pemuda yang menjadi pemeran utama dalam misi budaya ini. Beda, walau berbeda latarbelakang, kita memiliki visi dan misi yang sama. Berbudaya, sudah jadi rahasia umum bahwa bangsa Indonesia ini adalah salah satu negara yang  memiliki banyak budaya, maka dengan ini diharapkan kita dapat memahami tentang budaya kita dan selalu berusaha menjaganya. Walaupun hanya sempat mencicipi satu tahap seleksi, saya tidak menyesal. Dengan adanya acara ini yang walau hanya saya kecap sebentar, saya mendapatkan banyak hikmah.

Pertama, saya bertemu dengan orang-orang hebat. Tidak semua peserta berdomisili di Jakarta lho, bahkan pemuda-pemudi dari Depok, Bandung dan lainnya turut serta. Artinya mereka ingin berkontribusi melestarikan budaya dimanapun tanpa terkecuali. Kedua, saya membaca pedoman kebudayaan Betawi yang harus diketahui oleh semua peserta. Saya menjadi tahu beberapa informasi mengenai DKI Jakarta, seperti:

  1. Budaya Betawi dipengaruhi oleh budaya Arab, India dan Cina.
  2. Kesenian khas Betawi antara lain, seperti ondel-ondel, tanjidor, pencak silat, samrah, lenong dan ronggeng.
  3. Makanan khas Betawi di antaranya seperti gado-gado, sayur asem, sate pentul, asinan, kerak telor, nasi uduk dan lakse penganten.
  4. Kue khas Betawi di antaranya seperti kue talam, pepe, jongkong, lumpur sorge, serabi, cucur, pancong, putu dan ongol-ongol.
  5. Alat-alat musik khas Betawi di antarannya seperti gambang kromong, rebab, kecrek dan terompet.
  6. Baju khas Betawi untuk laki-laki terdiri dari baju jas tutup, baju koko, sarung, celana batik dan dilengkapi dengan peci, liskol, kuku macan serta lokcan. Selanjutnya baju khas Betawi untuk perempuan terdiri dari kebaya, selendang dan kain sarung serta dilengkapi dengan kalung liontin dan hiasan peniti. Tak lupa rambut dikonde atau dicepol.
  7. Bangunan bersejarah yang menarik di DKI Jakarta di antaranya seperti Masjid Angke, Masjid Kebon Jeruk, Masjid Bandengan, Masjid Pekojan, Masjid Luar Batang, Masjid Marunda, Gereja Kathedral, Gereja Tugu, Gereja Sion, Gereja Immanuel, Monumen Nasional, Istana Merdeka, Gedung Departemen Keuangan, Gedung Arsip Nasional, Gedung Kesenian, Gedung Kebangkitan Nasional, Gedung Sumpah Pemuda, Toko Merah, Rumah Tinggi Marunda, Rumah Langgam Cina, Gedung PLN, Gedung Kantor Pos dan Gedung Candranaya.
  8. Museum-Museum di DKI Jakarta di antaranya seperti Musem Sejarah Jakarta, Kenarik, Keramik, Tekstil, Joang’45, Taman Prasati, Sumpah Pemuda, Kebangkitan Nasional, Perumusan Naskah Proklamasi, Sasmita Loka, BNI, Adam Malik, Mahkamah Agung, Bahari, Satria Mandala, POLRI, Pancasila Sakti, Keprajuritan Indonesia, Perangko Indonesia, Asmat, Fauna, Olahraga, Purna Bakti Pertiwi, Graha Widya Putra, Telekomunikasi, Serangga, Pusaka dan Transportasi.
  9. Objek wisata di DKI Jakarta antara lain, seperti Taman Mini Indonesia Indah, Taman Impian Jaya Ancol, MONAS, Planetarium, Kebun Binatang Ragunan dan masih banyak lagi.

Ketiga, saya semakin cinta kepada kebudayaan Betawi. Walau saya tidak menjadi pemenang dalam acara tersebut, saya tetap merasa berkewajiban untuk turut serta memahami dan membangun potensi-potensi yang ada di wilayah yang saya tinggali. Saya juga dapat berkontribusi dengan cara lain untuk melestarikan dan mempromosikan kebudayaan Betawi yang merupakan The Powerfull of Jakarta.

9 komentar:

  1. wah sip tulisannya :)
    salam
    berita bola terbaru dan terlengkap

    BalasHapus
  2. Hehehe, tertarik ikutan Audisi ABNON thn depan?
    :)

    BalasHapus
  3. hai
    Aku kebetulan tertarik ikutan ABNON 2013, kalu boleh tau tinggi badan kamu berapa ya waktu ikutan daftar ABNON?
    Thx

    BalasHapus
  4. Kalau aku sendiri tingginya 166, minimal sih 165 utk wanita kalau gak salah tp waktu itu ada deh yg tingginya lebih pendek dr aku ikutan audisi...

    BalasHapus
  5. kakak boleh tanya2 tenteng abnon gak kak?
    pengen ikutan, tp bingung testnya kyak gmna.. trus yg pk jilbab bleh gak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Boleh kok pakai Jilbab...
      untuk tesnya seperti apa kira-kira seperti yang aku tulis disini :)
      Mulai dari administratif, komunikasi, focus group discussion, dan interview

      Hapus
  6. Assalamu alaikum. Hello, kak Putri Agustina. Ada yang ingin ak tanyakan seputar abnon jakarta. Btw kakak ada account Line?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikumsalam, Hai Cha yakin aku orang yang tepat untuk ditanya soal Abnon? Coz aku kan gak lolos, atau email aku aja yah ke putri.agustina92@gmail.com

      Hapus