My Dreams

  • Defender, Planned, Orderly, Organized, Practical, Controled, Decisive, Respect, Procedures, Details, Disciplined, Conscientious, Super Dependable, Warm, Generous, Peace, Quiet, Sensitivity, Privacy, Few Interruptions, Protected, People-oriented, Serves Others, Enjoys Harmonious, Loyalty, and Devotion.

Jumat, 11 Januari 2013

Apa Warna Topi Pemikiranmu?

Pasti kita sering menemukan masalah dalam hidup ini. Sebagai makhluk sosial, kita dituntut berhubungan dengan manusia lain baik secara individu ke individu maupun individu ke kelompok. Kita mungkin menemukan beragam tantangan atau kendala saat berhubungan dengan orang lain yang kemudian membutuhkan solusi terbaik (smart solution) agar tidak menghambat proses sosialisasi yang terjadi. Untuk itu, kemampuan berpikir kritis dan melihat berbagai tantangan atau kendala dari berbagai sisi menjadi sebuah modal penting bagi kita untuk merumuskan solusi terbaik.
Sumber gambar: www. bbc.co.uk
Selanjutnya muncul pertanyaan "Bagaimana cara melihat sebuah permasalahan dari berbagai perspektif?" "Apa yang harus kita lakukan dalam mengkritisi alternatif-alternatif solusi yang hendak kita gunakan?". Nah saya ingin berbagi ilmu yang telah saya dapatkan dari program YERT (Youth Educator Regional Training) 2012. Dalam acara tersebut terdapat materi mengenai Hat Thinking from Edward de Bono's Six Thinking Hats. Materi tersebut membahas mengenai enam warna topi yang melambangkan bagaimana cara kita berpikir dalam mengatasi permasalahan.

1. White Hat Thinking from Edward de Bono's Six Thinking Hats 
Peran topi ini yaitu fokus pada data, fakta, dan informasi yang diketahui atau diperlukan.  Seseorang yang menggunakan topi ini mampu memisahkan fakta dari spekulasi atau praduga, sehingga dapat mencari informasi yang relevan dengan fokus dalam kondisi tertentu. Hal kontras dari peran topi putih ini bisa diibaratkan seperti peran detektif atau tim penyelidik, yang bertugas menemukan dan mengemukakan fakta-fakta yang perlu diketahui untuk dapat diperiksa secara menyeluruh guna mengetahui makna yang sebenarnya. Sehingga dapat disimpukan bahawa topi putih mengambarkan pemikiran yang objektif.

2. Red Hat Thinking from Edward de Bono's Six Thinking Hats 
Topi merah ini berfokus pada perasaan, firasat, insting, dan intuisi. Cara berpikir topi merah menunjukan berlakunya perasaan dan intuisi serta tidak menuntut berbagai penjelasan. Seseorang tidak perlu menyembunyikan perasaan dan emosi yang dirasakan agar lebih mudah mengerti dan menghadapi perasaan tersebut. Dalam sebuah kelompok, setiap anggota mungkin memiliki perasaan yang berbeda seperti kecewa, penasaran, takut, marah, putus asa, optimis, lelah, dan lain-lain. Dengan mengetahui perasan setiap orang dalam tim, akan sangat berguna untuk memutuskan tindakan yang akan dilakukan. 

3. Yellow Hat Thinking from Edward de Bono's Six Thinking Hats 
Topi kuning mengajarkan seseorang untuk fokus kepada nilai, keuntungan, dan alasan dari sesuatu hal yang bisa terjadi. Dengan topi ini, seseorang diharapkan dapat mencari kemungkinan-kemungkinan solusi yang diambil. Pemikiran topi kuning berasaskan kebermanfaatan dan berusaha untuk selalu berpositive thinking. Bahkan dalam keadaan tersulitpun misalnya saat seseorang kehilangan uang karena jatuh di jalan, setelah itu beliau berpikir bahwa barang kali uang tersebut akan jatuh ke orang yang  lebih membutuhkan sehingga uang tersebut akan lebih bermanfaat. Orang yang berpikir dengan menggunakan topi kuning ini memiliki motto "segala sesuatu pasti ada hikmah atau manfaatnya".

4.  Green Hat Thinking from Edward de Bono's Six Thinking Hats 
Kreativitas dan inovasi merupakan fokus dari pemikiran topi hijau. Topi hijau mengajarkan kita untuk membuat kemungkinan, alternatif, solusi, serta ide-ide baru. Topi hijau menyediakan waktu khusus untuk berpikir kreatif dan menciptakan sebuah inovasi. Pendek kata, pemikir dengan topi hijau selalu berusaha menjadi "out of the box" dari yang lainnya. Memberikan solusi dan ide-ide yang kreatif dan tidak terpikirkan oleh orang lain.

5. Black Hat Thinking from Edward de Bono's Six Thinking Hats 
Topi hitam mengajarkan seseorang untuk mengeksplorasi ide-ide yang mungkin tidak sesuai dengan situasi atau masalah yang sedang dihadapi. Selama berpikir menggunakan topi hitam, seseorang mempertimbangkan hambatan dan kelemahan yang ada. Kata yang dianggap paling menggambarkan topi hitam adalah "kewaspadaan". Jika seseorang tidak waspada, maka ia akan beresiko untuk menemui bahaya dan bencana, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Dengan demikian, topi hitam dapat melindungi seseorang dari ancaman bahaya tersebut. Kesimpulannya adalah pemikiran topi hitam akan memandang suatu sisi negatif sebagai upaya atau pencegahan.

6. Blue Hat Thinking from Edward de Bono's Six Thinking Hats 
Topi biru berfokus pada pengelolaan proses berpikir, menjaga fokus pembahasan agar tetap pada jalur yang tepat, menyatakan apa yang telah dicapai. Setiap Six Hat Thinking dimulai dan diakhiri oleh topi biru ini. Pada awal proses diskusi topi biru menentukan fokus mengenai apa yang kita pikirkan. Selain itu pemikir dengan topi biru dapat memilih topi apa yang akan digunakan pada situasi dan kondisi tertentu. Topi biru mengontrol segala proses dari topi-topi lainnya seakan-akan menjadi penengah atau wasit. Topi biru biasanya dimiliki oleh seorang pemimpin.

Demikianlah materi mengenai Hat Thinking from Edward de Bono's Six Thinking Hats yang telah saya review. Semoga dapat membantu kita untuk menentukan topi apa yang harus kita pilih dalam mengatasi tantangan atau permasalahan tertentu. Sehingga kita dapat mendapatkan solusi yang terbaik sebagai jawaban dari permasalahan yang kita hadapi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar